membuat brief desain

Cara Membuat Brief Desain yang Benar dan Efektif

membuat brief desain
Jurudesain.com – Dalam dunia desain, komunikasi yang efektif antara klien dan desainer adalah kunci untuk menciptakan hasil yang memuaskan. Salah satu alat penting yang mendukung komunikasi ini adalah brief desain. Brief desain adalah dokumen yang merangkum kebutuhan, tujuan, dan harapan klien terhadap sebuah proyek desain.

Dengan memiliki brief desain yang baik, desainer dapat memahami arah proyek dengan jelas, menghindari kesalahpahaman, dan menghasilkan karya yang sesuai dengan visi klien. Di sisi lain, klien juga akan merasa lebih percaya diri karena ide-ide mereka dapat terwujud dengan tepat.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah cara membuat brief desain yang efektif, sehingga Anda dapat menciptakan dokumen yang menjadi panduan sempurna untuk mencapai hasil desain yang diinginkan.

Cara Membuat Brief Desain

1. Judul dan Informasi Dasar Proyek

Langkah pertama dalam membuat brief desain adalah menentukan judul proyek dan memberikan informasi dasar yang menjelaskan inti proyek secara singkat. Bagian ini membantu desainer memahami secara garis besar apa yang ingin dicapai dalam proyek desain tersebut.

Judul:
Gunakan judul yang jelas dan spesifik agar langsung menggambarkan tujuan proyek.

Deskripsi Singkat:
Tuliskan deskripsi singkat tentang proyek yang mencakup kebutuhan utama, fokus desain, dan tujuan yang ingin dicapai. Hindari detail teknis yang berlebihan di tahap ini; fokuslah pada gambaran umum.

Contoh:
Judul:
Desain Kemasan untuk Produk Makanan Organik

Deskripsi Singkat:
Membuat desain kemasan untuk snack sehat berbahan organik dengan fokus pada estetika minimalis dan ramah lingkungan. Desain ini diharapkan menarik perhatian konsumen yang peduli terhadap kesehatan dan keberlanjutan, serta mencerminkan nilai-nilai merek yang mendukung gaya hidup sehat dan alami.Dengan langkah ini, desainer dapat memulai proyek dengan pemahaman yang jelas tentang arah kerja dan tujuan desain yang diinginkan oleh klien.

2. Latar Belakang Proyek

Bagian ini menjelaskan konteks dan alasan mengapa proyek desain ini dibuat. Informasi ini membantu desainer memahami latar belakang, audiens target, dan nilai-nilai yang ingin disampaikan melalui desain. Dengan memahami latar belakang proyek, desainer dapat menciptakan karya yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga relevan dan selaras dengan tujuan klien.

Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam latar belakang proyek:

  1. Target Audiens: Siapa yang akan menjadi pengguna atau konsumen utama produk atau layanan ini?
  2. Konteks Pasar: Apa yang membedakan proyek ini dari pesaing, atau tren apa yang sedang berlangsung?
  3. Nilai dan Pesan: Pesan utama atau nilai yang ingin disampaikan melalui desain.

Contoh:
Snack ini menargetkan konsumen urban yang peduli terhadap kesehatan dan lingkungan. Dalam gaya hidup modern yang serba cepat, produk ini menawarkan solusi snack sehat yang praktis namun tetap ramah lingkungan. Desain kemasan harus mencerminkan nilai-nilai ini dengan menonjolkan elemen alami, minimalis, dan berkelanjutan.

Selain itu, kemasan ini juga diharapkan mampu menarik perhatian konsumen di rak-rak supermarket yang penuh dengan berbagai pilihan snack lainnya. Oleh karena itu, desain harus menciptakan kesan unik, segar, dan relevan dengan gaya hidup sehat yang sedang tren.

Melalui informasi ini, desainer dapat memahami arah strategis proyek dan menciptakan desain yang selaras dengan kebutuhan pasar serta visi klien.

3. Tujuan Proyek

Bagian ini menjelaskan secara spesifik apa yang ingin dicapai melalui desain yang akan dibuat. Tujuan yang jelas dan terukur membantu desainer untuk memahami arah proyek dan menciptakan hasil yang relevan dengan harapan klien. Tujuan juga menjadi tolok ukur untuk mengevaluasi keberhasilan desain setelah selesai.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tujuan proyek:

  1. Daya Tarik Visual: Bagaimana desain ini harus menarik perhatian audiens target?
  2. Citra Merek: Apa kesan atau nilai yang ingin dibangun melalui desain ini?
  3. Kebutuhan Fungsional: Apakah desain harus memiliki elemen tertentu untuk mendukung fungsi produk?

Contoh:

  • Meningkatkan daya tarik visual produk di rak toko dengan desain yang memikat dan mudah dikenali.
  • Membangun citra brand yang modern, terpercaya, dan peduli terhadap kesehatan serta lingkungan.
  • Menonjolkan nilai kepraktisan dan keberlanjutan produk melalui elemen desain yang mencerminkan bahan organik dan ramah lingkungan.
  • Membantu produk menonjol di antara kompetitor dengan penggunaan warna dan tipografi yang unik namun relevan dengan tren pasar saat ini.
  • Mendukung strategi pemasaran dengan menciptakan kemasan yang layak untuk diunggah di media sosial, sehingga memperluas jangkauan promosi secara organik.

Tujuan-tujuan ini memberikan arah yang jelas bagi desainer untuk menciptakan hasil yang tidak hanya estetis, tetapi juga strategis dan sesuai dengan kebutuhan bisnis klien.

4. Target Audiens

Bagian ini menjelaskan siapa audiens atau konsumen yang menjadi sasaran utama dari produk atau desain yang akan dibuat. Pemahaman yang mendalam mengenai audiens target sangat penting agar desain yang dihasilkan dapat tepat sasaran, sesuai dengan preferensi, kebutuhan, dan gaya hidup mereka. Desainer perlu mengetahui karakteristik audiens untuk menciptakan desain yang menarik dan relevan bagi mereka.

Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam deskripsi target audiens:

  1. Demografi: Usia, jenis kelamin, lokasi geografis, dan status sosial-ekonomi.
  2. Psikografi: Gaya hidup, nilai-nilai, minat, dan kebiasaan konsumen yang relevan dengan produk.
  3. Perilaku Pembelian: Apa yang mendorong audiens untuk membeli produk ini dan di mana mereka lebih sering membeli produk serupa.

Contoh:
Target audiens untuk desain kemasan snack sehat ini adalah perempuan usia 25–40 tahun yang tinggal di perkotaan, memiliki gaya hidup sehat, dan peduli terhadap lingkungan. Mereka cenderung memilih produk yang mendukung kesehatan tubuh serta keberlanjutan alam. Audiens ini sering mencari makanan ringan yang tidak hanya sehat, tetapi juga praktis dan mudah ditemukan di supermarket atau toko online.

Selain itu, mereka juga memperhatikan aspek keberlanjutan dan kemasan ramah lingkungan, serta lebih memilih produk yang dapat mencerminkan nilai-nilai tersebut. Audiens ini aktif di media sosial dan sering berbagi pengalaman konsumsi produk yang mereka anggap relevan dengan gaya hidup sehat dan modern.

Dengan mengetahui audiens target ini, desainer dapat memastikan bahwa desain kemasan akan berbicara langsung kepada mereka, menciptakan daya tarik yang kuat, dan mendorong pembelian.

5. Elemen Desain yang Diharapkan

Bagian ini memberikan panduan yang lebih spesifik mengenai elemen-elemen desain yang diharapkan dalam proyek. Elemen desain mencakup berbagai aspek yang akan membentuk keseluruhan tampilan dan kesan dari produk atau proyek tersebut. Panduan yang jelas mengenai elemen desain membantu desainer untuk membuat keputusan yang tepat selama proses kreatif, serta memastikan desain yang dihasilkan sesuai dengan harapan klien.

Beberapa elemen desain yang perlu diperhatikan:

  1. Warna: Pilih warna yang sesuai dengan citra merek dan audiens target. Misalnya, untuk produk makanan sehat dan ramah lingkungan, warna alami bisa menciptakan kesan yang tepat.
  2. Gaya Desain: Tentukan gaya desain yang diinginkan, seperti minimalis, modern, atau vintage, yang akan mempengaruhi penggunaan elemen-elemen lain seperti tipografi, ikon, dan ilustrasi.
  3. Font: Pilih font yang mudah dibaca dan elegan, yang juga mencerminkan karakter produk atau merek.
  4. Referensi Visual: Sertakan contoh desain atau referensi visual yang disukai, agar desainer dapat memahami arah yang diinginkan dengan lebih baik.

Contoh Elemen Desain yang Diharapkan:

Warna:
Pilih warna alami seperti hijau, coklat, atau putih untuk menciptakan kesan organik dan ramah lingkungan. Warna-warna ini juga menggambarkan kesegaran dan kesehatan. Hindari penggunaan warna cerah atau neon yang bisa memberi kesan berlebihan atau tidak alami.

Gaya Desain:
Desain diinginkan dengan gaya minimalis dan modern. Gunakan elemen-elemen yang sederhana namun berkelas, dengan ruang kosong yang cukup untuk memberikan kesan bersih dan rapi. Hindari desain yang terlalu rumit atau berlebihan yang dapat mengganggu pesan utama.

Font:
Gunakan font yang elegan dan mudah dibaca, seperti sans-serif atau serif modern, yang memberikan kesan profesional namun tetap ramah. Hindari font yang terlalu dekoratif atau sulit dibaca.

Contoh Visual:
Referensi desain yang disukai adalah kemasan produk organik yang memiliki desain minimalis dengan elemen tipografi yang simpel, gambar ilustrasi tanaman atau bahan alami, serta penggunaan warna natural. Produk dengan kemasan yang menggunakan material ramah lingkungan, seperti karton atau plastik daur ulang, menjadi pilihan utama. Hindari desain yang terlalu berwarna-warni atau mengandung elemen yang terlalu mencolok.

Dengan elemen-elemen desain yang jelas ini, desainer dapat menghasilkan karya yang selaras dengan visi dan harapan klien, menciptakan kemasan yang tidak hanya menarik, tetapi juga efektif dalam menyampaikan pesan produk.

6. Informasi Teknis

Bagian ini memberikan detail teknis yang penting agar desainer dapat bekerja dengan lancar dan menghasilkan desain yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Informasi teknis mencakup hal-hal praktis terkait ukuran, format, dan batas waktu, yang akan memandu proses desain dan memastikan hasil akhir dapat digunakan sesuai kebutuhan klien.

Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam informasi teknis:

Dimensi: Tentukan ukuran dan ruang desain yang dibutuhkan untuk proyek ini, termasuk spesifikasi terkait orientasi (vertikal atau horizontal) dan batasan fisik lain yang perlu diperhatikan.
Format File: Tentukan format file akhir yang diinginkan, yang akan memudahkan untuk mencetak atau menggunakan desain secara digital.
Batas Waktu: Sertakan tanggal deadline yang jelas untuk pengumpulan desain, agar desainer tahu kapan mereka harus menyelesaikan pekerjaan.

Contoh Informasi Teknis:

Dimensi:
Ukuran kemasan adalah 15 cm x 25 cm untuk kemasan depan dan 15 cm x 30 cm untuk bagian belakang (kemasan dua sisi). Desain harus mencakup ruang untuk elemen-elemen penting seperti logo, informasi produk, dan kode batang. Pastikan untuk menyisakan margin yang cukup di setiap sisi agar elemen desain tidak terpotong saat dicetak.

Format File:
Desain akhir harus diserahkan dalam format JPG dan PNG untuk versi digital, serta format AI (Adobe Illustrator) dan PSD (Photoshop) untuk file sumber. Pastikan file disimpan dengan resolusi 300 dpi untuk kualitas cetak yang tajam dan jelas. File juga harus dalam mode warna CMYK untuk hasil cetakan yang optimal.

Batas Waktu:
Tanggal deadline pengumpulan desain adalah 5 Februari 2025. Desain pertama (draft) harus dikirim pada tanggal 1 Februari 2025 untuk revisi, dan desain final harus diserahkan pada tanggal yang telah ditentukan.

Dengan informasi teknis yang jelas, desainer dapat menghindari kebingungannya dan memastikan hasil akhir sesuai dengan kebutuhan praktis serta memenuhi standar yang ditetapkan.

7. Pesan Utama

Bagian ini mengarahkan desainer untuk fokus pada pesan utama yang ingin disampaikan melalui desain. Pesan utama ini akan menjadi dasar dari seluruh elemen desain yang digunakan, seperti warna, tipografi, dan gambar, serta mempengaruhi kesan yang ingin ditinggalkan kepada audiens. Pesan ini harus konsisten dengan nilai-nilai merek dan audiens target yang telah dijelaskan sebelumnya.

Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam pesan utama:

Nilai yang Ditekankan: Pesan ini seharusnya mencerminkan nilai atau identitas utama yang ingin dipromosikan melalui produk atau merek.
Emosi yang Dihadirkan: Tentukan emosi atau perasaan yang ingin ditimbulkan pada audiens, seperti kepercayaan, kenyamanan, atau semangat.
Kesederhanaan dan Kejelasan: Pesan utama harus sederhana dan mudah dipahami, agar audiens dapat dengan cepat menangkapnya.

Contoh Pesan Utama:

“Sehat alami dan ramah lingkungan”

Pesan ini menekankan bahwa produk yang ditawarkan tidak hanya baik untuk kesehatan, tetapi juga memiliki dampak positif bagi lingkungan. Ini menciptakan citra produk yang berkomitmen pada keberlanjutan dan kesehatan konsumen, yang sangat relevan dengan audiens target yang peduli terhadap gaya hidup sehat dan keberlanjutan.

Dengan pesan utama yang jelas, desain dapat disusun untuk mencerminkan nilai-nilai tersebut, baik melalui elemen visual yang digunakan maupun dalam cara produk disajikan kepada audiens.

8. Batasan dan Hal yang Harus Dihindari

Bagian ini memberikan arahan tentang apa yang tidak boleh dilakukan dalam proyek desain. Batasan ini sangat penting untuk memastikan desain yang dihasilkan tidak menyimpang dari harapan klien atau menghasilkan kesan yang salah pada audiens. Dengan memberikan batasan yang jelas, desainer dapat menghindari elemen-elemen yang tidak sesuai dan memastikan desain tetap sesuai dengan visi proyek.

Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam batasan:

Penggunaan Elemen yang Tidak Sesuai: Tentukan elemen desain yang tidak diinginkan atau yang dapat memberikan kesan negatif.
Kesederhanaan dan Kejelasan: Berikan arahan untuk menjaga desain tetap jelas dan tidak membingungkan audiens.
Estetika yang Tidak Relevan: Tentukan elemen desain yang dapat mengalihkan perhatian dari pesan utama atau citra merek yang ingin dibangun.

Contoh Batasan dan Hal yang Harus Dihindari:

Jangan Gunakan Warna Neon: Warna neon atau terlalu mencolok tidak sesuai dengan citra organik dan ramah lingkungan yang ingin disampaikan. Hindari penggunaan warna yang dapat memberi kesan berlebihan atau tidak alami.

Hindari Desain yang Terlalu Ramai: Desain yang terlalu penuh atau penuh dengan elemen visual yang tidak perlu dapat mengurangi kejelasan dan daya tarik produk. Desain harus tetap minimalis dan bersih, dengan fokus pada elemen yang penting.

Jangan Menggunakan Gambar atau Ilustrasi yang Terlalu Kompleks: Gambar atau ilustrasi yang rumit dapat mengalihkan perhatian dari pesan utama dan membuat desain tampak berlebihan. Sebaiknya gunakan ilustrasi yang sederhana dan mudah dikenali.

Hindari Penggunaan Font yang Sulit Dibaca: Font yang terlalu dekoratif atau rumit dapat membuat informasi penting sulit dibaca. Gunakan font yang elegan namun tetap mudah dibaca.

Jangan Menggunakan Material yang Tidak Ramah Lingkungan: Pastikan bahwa desain kemasan mendukung citra keberlanjutan, hindari penggunaan material yang tidak dapat didaur ulang atau berpotensi merusak lingkungan.

Dengan memberikan batasan yang jelas, desainer dapat bekerja dengan lebih terarah dan fokus, menghindari kesalahan yang dapat mempengaruhi kualitas atau efektivitas desain.

9. Anggaran dan Biaya

Bagian ini memberikan informasi mengenai anggaran yang tersedia untuk proyek desain. Mengetahui kisaran anggaran yang ditetapkan sangat penting agar desainer dapat merencanakan sumber daya, waktu, dan material yang akan digunakan dengan bijak. Anggaran yang jelas juga membantu dalam menetapkan batasan terkait jumlah revisi, durasi pengerjaan, dan elemen desain tertentu yang mungkin memerlukan biaya tambahan.

Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam anggaran dan biaya:

Kisaran Anggaran: Tentukan kisaran anggaran yang tersedia untuk proyek ini, baik dalam bentuk jumlah uang yang ditetapkan maupun rentang harga yang fleksibel.
Pembagian Biaya: Jika relevan, tentukan pembagian biaya untuk setiap tahap atau elemen dalam proyek desain (misalnya, biaya desain awal, revisi, pengeluaran untuk bahan cetak, dll.).
Biaya Tambahan: Jelaskan jika ada biaya tambahan yang mungkin timbul selama proses desain, seperti biaya lisensi gambar, biaya bahan cetak premium, atau biaya revisi yang melebihi batas yang disepakati.

Contoh Anggaran dan Biaya:

Kisaran Anggaran:
Anggaran yang tersedia untuk desain kemasan ini adalah sekitar Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000. Anggaran ini mencakup semua aspek desain mulai dari konsep awal, revisi, hingga penyelesaian desain final.

Pembagian Biaya:
Desain konsep dan draft awal: Rp 5.000.000
Revisi dan penyempurnaan desain: Rp 3.000.000
Biaya tambahan untuk material dan ilustrasi berlisensi: Rp 2.000.000
Biaya finalisasi dan pengiriman file dalam format yang diminta: Rp 2.000.000

Biaya Tambahan:
Biaya tambahan akan dikenakan jika ada permintaan revisi lebih dari tiga kali atau jika ada penggunaan gambar berlisensi yang memerlukan pembayaran terpisah. Juga, biaya cetak untuk contoh produk dapat bervariasi sesuai dengan pilihan bahan kemasan dan jumlah pesanan.

Dengan menetapkan anggaran dan biaya yang jelas, proyek desain dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan finansial yang tidak terduga, serta memastikan bahwa desainer dan klien memiliki pemahaman yang sama mengenai ekspektasi biaya.

10. Kontak dan Koordinasi

Bagian ini memberikan informasi kontak yang diperlukan bagi desainer untuk menghubungi pihak yang bertanggung jawab jika ada pertanyaan, klarifikasi, atau masukan tambahan yang diperlukan selama proses desain. Memastikan adanya jalur komunikasi yang jelas sangat penting untuk kelancaran proyek, agar desain dapat disesuaikan dengan harapan dan persyaratan klien.

Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam kontak dan koordinasi:

Nama Kontak: Nama lengkap orang yang dapat dihubungi.
Alamat Email: Alamat email yang dapat dihubungi untuk komunikasi lebih lanjut.
Nomor Telepon/WhatsApp: Nomor telepon atau WhatsApp untuk komunikasi yang lebih cepat atau mendesak.
Jabatan atau Peran: Jika relevan, sebutkan jabatan atau peran orang yang dihubungi agar desainer tahu siapa yang bertanggung jawab dalam aspek tertentu dari proyek.

Contoh Kontak dan Koordinasi:

Nama Kontak: Mukhlis
Email: mukhlisinfo@gmail.com
Nomor Telepon/WhatsApp: 0815107107
Jabatan atau Peran: Digital Marketing Specialist (untuk kebutuhan desain kemasan dan materi terkait branding).

Jika ada pertanyaan atau klarifikasi yang diperlukan, desainer dapat menghubungi Mukhlis melalui email atau WhatsApp. Komunikasi yang cepat dan jelas akan sangat membantu memastikan desain berjalan sesuai rencana dan memenuhi harapan yang diinginkan.

membuat brief desain
Berikut adalah contoh lengkap dari Brief Desain yang dapat digunakan untuk sebuah proyek desain kemasan produk makanan organik:


Brief Desain Kemasan Produk Makanan Organik

1. Judul dan Informasi Dasar Proyek

Judul Desain: Desain Kemasan untuk Snack Makanan Organik

Deskripsi Singkat: Membuat desain kemasan untuk snack sehat berbahan organik dengan fokus pada estetika minimalis, ramah lingkungan, dan menarik bagi konsumen yang peduli kesehatan.

2. Latar Belakang Proyek

Produk ini menargetkan konsumen urban yang peduli terhadap kesehatan dan keberlanjutan lingkungan. Snack ini diproduksi dengan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan. Desain kemasan harus mencerminkan nilai-nilai ini dan menarik perhatian audiens yang memiliki gaya hidup sehat.

3. Tujuan Proyek

Meningkatkan daya tarik visual produk di rak toko dengan desain yang menonjol dan estetis. Membangun citra merek yang modern, sehat, dan ramah lingkungan.

4. Target Audiens

Konsumen perempuan berusia 25-40 tahun, tinggal di perkotaan, memiliki gaya hidup sehat, peduli dengan lingkungan, dan lebih memilih produk organik.

5. Elemen Desain yang Diharapkan

Warna: Pilih warna alami seperti hijau, coklat, atau putih untuk menciptakan kesan organik dan ramah lingkungan

Gaya Desain: Minimalis dan modern, dengan penggunaan ruang kosong yang cukup dan elemen desain yang tidak berlebihan

Font: Elegan dan mudah dibaca, seperti sans-serif yang modern atau serif yang sederhana

Referensi Visual: Sertakan desain kemasan makanan organik lainnya yang memiliki kesan minimalis dan profesional. Hindari desain yang menggunakan warna neon atau terlalu cerah.

6. Informasi Teknis

Dimensi: Ukuran kemasan adalah 15 cm x 25 cm untuk bagian depan dan 15 cm x 30 cm untuk bagian belakang. Harap pastikan margin yang cukup agar elemen desain tidak terpotong.

Format File: File akhir harus diserahkan dalam format JPG dan PNG untuk versi digital, serta format AI (Adobe Illustrator) dan PSD (Photoshop) untuk file sumber. Resolusi 300 dpi, dengan mode warna CMYK.

Batas Waktu: Desain pertama harus dikirimkan pada 1 Februari 2025 untuk revisi, dan desain final harus diserahkan pada 5 Februari 2025.

7. Pesan Utama

“Sehat alami dan ramah lingkungan.” Desain harus menyampaikan pesan bahwa produk ini tidak hanya baik untuk kesehatan tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

8. Batasan dan Hal yang Harus Dihindari

  1. Jangan Gunakan Warna Neon: Warna neon atau terlalu mencolok akan memberikan kesan yang tidak alami dan mengalihkan perhatian dari pesan organik.
  2. Hindari Desain yang Terlalu Ramai: Desain harus tetap bersih dan minimalis; hindari elemen desain yang berlebihan yang dapat membuat kemasan terlihat berantakan.
  3. Jangan Menggunakan Gambar yang Terlalu Kompleks: Gunakan ilustrasi sederhana dan ikonik yang mudah dikenali.

9. Anggaran dan Biaya

Kisaran Anggaran: Rp 10.000.000 – Rp 15.000.000 untuk seluruh proyek desain kemasan, termasuk draft awal, revisi, dan finalisasi desain.

Pembagian Biaya:

  • Desain konsep dan draft awal: Rp 5.000.000
  • Revisi dan penyempurnaan desain: Rp 3.000.000
  • Biaya tambahan untuk material dan lisensi ilustrasi: Rp 2.000.000
  • Finalisasi dan pengiriman file: Rp 2.000.000

Biaya Tambahan: Biaya tambahan akan dikenakan jika revisi melebihi tiga kali atau jika perlu menggunakan gambar berlisensi.

10. Kontak dan Koordinasi

  1. Nama Kontak: Mukhlis
  2. Email: mukhlisinfo@gmail.com
  3. Nomor Telepon/WhatsApp: 089678558385
  4. Jabatan: Digital Marketing Specialist (untuk kebutuhan desain kemasan dan materi branding)

Brief ini memberikan panduan lengkap untuk desainer agar dapat menghasilkan desain yang sesuai dengan ekspektasi klien, dengan mempertimbangkan semua elemen teknis, kreatif, dan praktis yang diperlukan.

membuat brief desain

Kesimpulan

Membuat brief desain yang jelas dan terstruktur merupakan langkah penting dalam setiap proyek desain, baik untuk produk, branding, ataupun materi pemasaran lainnya. Dengan menyusun brief yang lengkap, klien dan desainer desain grafis dapat memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan, visi, dan ekspektasi dari proyek tersebut. Brief desain yang baik juga membantu dalam meminimalisir kesalahan, mempercepat proses kerja, serta menghindari kebingunguan di sepanjang jalan.

Dalam contoh brief desain kemasan produk makanan organik yang telah disusun, setiap elemen mulai dari latar belakang proyek, tujuan, target audiens, hingga elemen desain yang diinginkan telah dijelaskan secara rinci. Dengan menentukan pesan utama yang ingin disampaikan, batasan yang harus dihindari, anggaran yang tersedia, serta informasi kontak yang jelas, brief ini menyediakan kerangka yang solid untuk memulai desain yang efektif dan efisien.

Selain itu, brief desain juga memberikan ruang bagi desainer untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam batasan yang telah ditetapkan, sekaligus memastikan bahwa desain akhir akan memenuhi kebutuhan klien dan menarik bagi audiens target. Komunikasi yang terbuka dan koordinasi yang baik sepanjang proses desain akan menghasilkan produk akhir yang lebih maksimal, tepat waktu, dan sesuai dengan anggaran yang disepakati.

Dengan pendekatan yang sistematis dan kolaboratif, setiap proyek desain dapat berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang memuaskan kedua belah pihak.

Artikel Serupa